Minggu, 02 Juni 2013

Pentingnya Pendidikan Seni pada Anak Usia Dini




Masa anak-anak adalah masa dimana perkembangan otak berjalan sangat efektif. Pada masa ini anak akan dikenalkan pada banyak hal yang akhirnya menimbulkan rasa ingin tahu yang kadang berlebihan. Di masa ini pula bakat serta potensi akademis dan non akademis dari anak bermunculan dan sangat potensial untuk disalurkan ke berbagai bidang pendidikan, salah satunya pendidikan seni usia dini.

Rasa percaya diri pada anak usia dini, akan berdampak langsung pada pertumbuhannya. Hal tersebut merupakan bentuk dasar dari bagaimana seorang anak mengenal akan dirinya dan nilai atau hal penting akan dirinya. Karena pada usia remaja, seorang anak mulai mendapatkan rasa sebagai individu, maka periode anak usia dini adalah masa yang mendukung pengembangan percaya diri yang sehat. Anak-anak kecil biasanya menikmati kegiatan seni dan mendapatkan kepuasan dari partisipasnya dalam berbagai hal. Membuat sesuatu atas diri mereka sendiri dan merasa bangga akan penciptaannya, dapat mendukung pembentukan rasa percaya diri
yang baik. Anak-anak juga belajar mengenai pujian atau kritik oleh guru, orang tua dan anak-anak lain mengenai karya yang telah dibuatnya.

            Pendidikan seni bisa beragam bentuknya, seperti seni musik, seni rupa, seni tari, drama, dsb. Masing-masing dari seni tersebut mengajarkan ketrampilan yang berbeda sesuai bakat anak. Namun tujuannya tetaplah sama yaitu merangsang saraf motorik anak untuk berkreasi tanpa batas, membentuk pola pikir kreatif, serta memberikan keterampilan seni yang sangat berperan dalam kehidupannya.

            Pengembangan keterampilan seni bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti pendidikan seni dalam organisasi formal atau informal, penanaman nilai-nilai seni oleh para orang tua atau bakat spontan yang terkadang membuat pendidikan seni menjadi lebih mudah diserap. Pendidikan seni usia dini dikemas lebih menarik dan sesuai dengan pola pikir anak seusianya. Pemberian materinya lebih santai dan tidak menuntut aak untuk selalu menghasilkan karya yang baik. Pengajar seni hanya bertugas untuk mengomentari dan memberikan masukan yang konstruktif demi meningkatkan kemampuan seninya. Pemberian masukan juga harus menggunakan bahasa yang mudah diterima oleh otak anak seusianya.

            Dalam pemberian materi seni, anak harus dibuat sebisa mungkin merasa nyaman dan membentuk pola pikir anak bahwa seni itu indah, menyenangkan dan bermanfaat bagi dirinya kelak. Pandangan  anak usia dini terhadap seni masih semu dan sangat sederhana. Oleh karena itu, pengajar seni harus mampu mengkomplekskan pola pikirnya tentang seni yang beragam. Seni bukan lagi menjadi pengembangan diri sampingan tetapi sudah menjadi pendidikan fundamental pendukung kesuksesan seseorang, karena dalam kehidupan bermasyarakat keterampilan selalu diperhatikan.

            Dengan kemajuan teknologi medis selama dekade terakhir, pemahaman akan pertumbuhan dan perkembangan otak anak terus dikembangkan. Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menjadi kreatif saat bermain adalah landasan praktek yang sesuai dengan tahapan perkembangan. Seni adalah sebuah jalan untuk membimbing anak-anak muda ke arah kreativitas dan perkembangan otak yang sehat. Bereksperimen dengan media seni, menawarkan otak anak muda kesempatan untuk memperkuat jalur saraf, yang menghasilkan sesuatu kemampuan di bidang kreativitas, imajinasi, integrasi sensorik dan motorik halus. Kemampuan anak untuk bercerita atau menggambarkan suatu hal, dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan perkembangan emosi sosial mereka.

            Melalui pendidikan seni usia dini, anak-anak yang diberikan kesempatan untuk belajar dan terlibat dalam seni tidak hanya memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan seni, tapi juga manfaat di bidang bahasa, keterampilan, kesiapan prasekolah, apresiasi musik, percaya diri dan pemahaman akan dirinya sendiri. Karena pekerjaan utama seorang anak adalah bermain, maka memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar dengan konsep yang sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya.